Mencari jenis rumput ternak protein tinggi adalah langkah kunci bagi peternak yang ingin mempercepat pertumbuhan sapi sekaligus menekan biaya konsentrat. Rumput berprotein baik akan membantu pembentukan otot, meningkatkan produksi susu, dan menjaga kesehatan ternak.
Di bawah ini Tora rangkum lima hijauan unggul, kandungan proteinnya, plus kiat praktis agar nutrisinya termanfaatkan maksimal.
1. Rumput Odot
Varietas pendek dari Napier grass ini menduduki peringkat teratas dalam kelompok jenis rumput ternak protein tinggi. Protein kasar rumput odot berkisar 10–15 %, rata-rata 11 %. Teksturnya lembut, batang lunak, dan rasanya manis, sehingga sapi lahap makan. Masa panen hanya 40 hari, cocok untuk siklus potong cepat.
2. Rumput Gajah
Napier standar memang proteinnya sedikit lebih rendah—sekitar 6–10 %—namun produksi hijauannya sangat besar. Dengan pemupukan nitrogen dan panen muda (40–50 hari), nilai proteinnya bisa mendekati 10 %. Rumput gajah sering menjadi tulang punggung pakan karena mudah ditanam dan tahan panas.
3. Rumput Setaria
Setaria sphacelata terkenal tangguh di lahan kurang subur. Kandungan proteinnya 12–13 % jika dipanen umur 35–40 hari. Meski daun agak kasar, setaria tetap disukai sapi ketika dicacah halus. Keunggulan lain: akarnya kuat sehingga meminimalkan erosi lahan miring.
4. Rumput Brachiaria
Kelompok Brachiaria—signal dan kolonjono—sering diabaikan, padahal proteinnya 8–10 % dan mampu bertahan di tanah kering. Brachiaria bagus sebagai hijauan dasar di padang penggembalaan. Bila digabung rumput odot atau legum, ransum menjadi seimbang namun tetap ekonomis.
5. Rumput Pakchong
“Hibrida super” hasil persilangan Napier × pearl millet ini pantas menyandang gelar jenis rumput ternak protein tinggi karena proteinnya bisa tembus 14–18 %. Produksi hijauan mencapai 200 ton/ha/tahun, tetapi bibitnya masih terbatas. Pakchong ideal untuk program penggemukan kilat.
Tabel Perbandingan Protein Kasar
Rumput | Protein (%) |
---|---|
Odot | 10–15 |
Gajah | 6–10 |
Setaria | 12–13 |
Brachiaria | 8–10 |
Pakchong | 14–18 |
Nilai bervariasi tergantung pupuk, umur potong, dan kondisi tanah.
Cara Memaksimalkan Nutrisi
-
Panen Muda – Potong saat tinggi 40–50 cm; rumput tua turun protein, naik serat.
-
Pemupukan Organik – Pupuk kandang/kompos menjaga kesuburan tanah dan kadar protein.
-
Cacah Halus – Gunakan mesin pencacah rumput multifungsi agar batang rumput terpotong 2–3 cm. Pakan lebih mudah dikunyah, kehilangan nutrisi minimal, dan konsumsi ternak meningkat.
-
Rotasi Lahan – Beri jeda antar panen atau pindahkan lokasi tanam untuk mencegah tanah “lelah”.
-
Kombinasi Hijauan – Campur dua atau lebih jenis rumput ternak protein tinggi agar sapi mendapat asam amino lengkap serta pasokan hijauan stabil sepanjang tahun.
Penutup
Memilih jenis rumput ternak protein tinggi seperti odot, gajah, setaria, Brachiaria, dan Pakchong—memberi banyak manfaat, diantaranya bobot sapi naik cepat, kesehatan terjaga, dan biaya pakan berkurang. Agar hasilnya optimal, terapkan panen muda, pemupukan rutin, serta pencacahan dengan mesin multifungsi.
Dengan strategi ini, peternak dapat menyediakan pakan hijauan berkualitas secara mandiri, menjaga profit, dan tetap ramah lingkungan. Selamat mencoba, semoga ternak sehat dan dompet ikut gemuk!