
Jenis pakan fermentasi kambing ada banyak jenisnya, pakan fermentasi menjadi salah satu solusi terbaik bagi peternak kambing untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemeliharaan.
Fermentasi adalah proses pengawetan pakan menggunakan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, atau enzim, yang bekerja mengurai bahan organik menjadi senyawa lebih sederhana. Proses ini meningkatkan nilai gizi pakan, mempermudah pencernaan, dan mengurangi limbah pakan.
Jenis Pakan Fermentasi Kambing
Berikut adalah jenis-jenis pakan fermentasi kambing:
1. Fermentasi Jerami
Peternak sering menggunakan jerami padi sebagai bahan utama pakan fermentasi. Jerami mengandung serat kasar yang bermanfaat untuk sistem pencernaan kambing.
Proses fermentasi membantu meningkatkan kecernaan jerami dengan cara melunakkan serat kasar. Molase, urea, dan probiotik biasanya digunakan untuk membuat fermentasi jerami.
Proses ini melibatkan pencampuran jerami dengan larutan molase dan air, lalu ditutup rapat selama 7–10 hari. Hasilnya adalah pakan dengan aroma segar, tekstur lembut, dan kaya akan nutrisi.
2. Fermentasi Hijauan
Hijauan seperti daun singkong, daun jagung, dan rumput gajah juga dapat difermentasi. Hijauan fermentasi menjadi pilihan praktis saat musim kemarau, ketika pasokan hijauan segar menurun. Proses fermentasi hijauan sama seperti fermentasi jerami, yakni mencampurkan hijauan dengan molase dan probiotik.
Fermentasi hijauan mampu mempertahankan kandungan nutrisi sekaligus memperpanjang masa simpan hingga beberapa bulan. Selain itu, kambing biasanya menyukai tekstur dan aroma pakan fermentasi ini karena lebih lembut dan mudah dikunyah.
3. Fermentasi Ampas Pertanian
Ampas hasil olahan pertanian seperti ampas tahu, ampas kedelai, atau ampas singkong juga bisa diolah menjadi pakan fermentasi. Ampas pertanian kaya akan protein, namun mudah basi jika tidak diolah. Fermentasi adalah solusi yang tepat untuk mengawetkannya.
Cara fermentasi ampas cukup sederhana: ampas dicampur dengan dedak, molase, dan probiotik, kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama 3–5 hari. Hasil fermentasi ini cocok untuk memenuhi kebutuhan protein kambing, terutama pada masa pertumbuhan atau produksi susu.
4. Silase Jagung
Jenis ini merupakan pakan fermentasi yang sangat populer di kalangan peternak kambing. Silase dibuat dari batang, daun, dan biji jagung yang dicacah kecil-kecil, kemudian difermentasi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen).
Silase memiliki kandungan energi yang tinggi, sehingga cocok diberikan pada kambing yang sedang bunting atau menyusui.
Proses pembuatan silase cukup mudah: bahan jagung dicacah, kemudian dimasukkan ke dalam drum atau kantong plastik tebal, dipadatkan, dan ditutup rapat selama 2–3 minggu.
5. Fermentasi Kulit Buah
Anda dapat memfermentasi kulit buah seperti kulit nanas, kulit pisang, atau kulit singkong untuk dijadikan pakan kambing. Kita dapat membantu menghilangkan zat antinutrisi yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi langsung oleh kambing dengan proses fermentasi.
Kulit buah yang sudah dicacah halus dicampur dengan dedak, molase, dan probiotik, lalu difermentasi selama 3–5 hari. Pakan ini mengandung serat dan vitamin yang baik untuk kesehatan kambing.
Keuntungan Pakan Fermentasi
Menggunakan pakan fermentasi memiliki banyak manfaat, seperti:
- Meningkatkan efisiensi pakan karena nilai nutrisinya lebih tinggi.
- Mengurangi limbah bahan organik yang tidak terpakai.
- Mempermudah pencernaan kambing, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Memperpanjang masa simpan bahan pakan.
Dengan memanfaatkan pakan fermentasi, peternak dapat menekan biaya produksi sekaligus menjaga kesehatan kambing. Selain itu, penggunaan pakan fermentasi juga membantu meningkatkan berat badan kambing dan hasil produksi susu.
Kesimpulan
Pakan fermentasi adalah solusi inovatif dalam dunia peternakan kambing. Kita dapat mengolah jerami, hijauan, ampas pertanian, silase jagung, dan kulit buah menjadi pakan kambing berkualitas tinggi.
Dengan proses yang mudah dan manfaat yang besar, pakan fermentasi dapat menjadi pilihan utama bagi peternak untuk mendukung keberhasilan usaha peternakan mereka.